Lakpesdam NU Tawarkan Wacana Agama Antikorupsi
Jakarta, NU Online
Lakpesdam NU membuka wacana keagamaan yang bernafas antikorupsi. Wacana keagamaan ini akan digelontorkan dalam diskusi dengan tajuk, “Meneguhkan Gerakan Agama Antikorupsi” di aula lantai delapan Gedung PBNU pada pukul 12.00-16-00, Kamis 22 November 2012.<>
Hal ini disampaikan oleh Abi S. Nugroho, seorang staf Kajian dan Penelitian Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya, Lakpesdam NU kepada NU Online di lantai lima Gedung PBNU usia pembukaan diskusi terbatas forum media NU, Selasa (20/11) sore.
Diskusi tersebut menghadirkan sejumlah pembicara. Mereka menurut agendanya adalah H Asad Said Ali, wakil ketua umum PBNU, Marsudi Syuhud, Sekjen PBNU, Benny Susetyo, Sekjen Waligereja Indonesia, dan Wawan Wiratma, ketua Umum Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia, Matakin.
“Wacana agama dengan semangat antikorupsi itu perlu digemakan agar menjadi kesadaran penuh di tengah masyarakat,” kata Abi.
Menurutnya, wacana keagamaan ini dimunculkan berdasarkan pengamatan Lakpesdam NU terhadap persoalan budaya korupsi yang telah mengakar di kalangan elit pemerintah. Wacana ini diharapkan menyebar luas ke segala lapisan masyarakat.
Budaya korupsi tidak hanya terjadi di kalangan elit pemerintah. Abi menambahkan bahwa perilaku budaya korupsi sudah merembes ke lapisan masyarakat. Praktik korupsi dengan aneka modusnya sudah masuk ke lapisan bawah masyarakat.
Wacana keagamaan ini dinilai strategis dalam memerangi korupsi. Karena, wacana ini akan digaungkan oleh para kiai, dai, dan para pemuka agama yang ada di Indonesia sebagai pihak terdepan dalam hubungan sosial, tutup staf staf Kajian dan Penelitian Lakpesdam NU.
Lakpesdam NU membuka wacana keagamaan yang bernafas antikorupsi. Wacana keagamaan ini akan digelontorkan dalam diskusi dengan tajuk, “Meneguhkan Gerakan Agama Antikorupsi” di aula lantai delapan Gedung PBNU pada pukul 12.00-16-00, Kamis 22 November 2012.<>
Hal ini disampaikan oleh Abi S. Nugroho, seorang staf Kajian dan Penelitian Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya, Lakpesdam NU kepada NU Online di lantai lima Gedung PBNU usia pembukaan diskusi terbatas forum media NU, Selasa (20/11) sore.
Diskusi tersebut menghadirkan sejumlah pembicara. Mereka menurut agendanya adalah H Asad Said Ali, wakil ketua umum PBNU, Marsudi Syuhud, Sekjen PBNU, Benny Susetyo, Sekjen Waligereja Indonesia, dan Wawan Wiratma, ketua Umum Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia, Matakin.
“Wacana agama dengan semangat antikorupsi itu perlu digemakan agar menjadi kesadaran penuh di tengah masyarakat,” kata Abi.
Menurutnya, wacana keagamaan ini dimunculkan berdasarkan pengamatan Lakpesdam NU terhadap persoalan budaya korupsi yang telah mengakar di kalangan elit pemerintah. Wacana ini diharapkan menyebar luas ke segala lapisan masyarakat.
Budaya korupsi tidak hanya terjadi di kalangan elit pemerintah. Abi menambahkan bahwa perilaku budaya korupsi sudah merembes ke lapisan masyarakat. Praktik korupsi dengan aneka modusnya sudah masuk ke lapisan bawah masyarakat.
Wacana keagamaan ini dinilai strategis dalam memerangi korupsi. Karena, wacana ini akan digaungkan oleh para kiai, dai, dan para pemuka agama yang ada di Indonesia sebagai pihak terdepan dalam hubungan sosial, tutup staf staf Kajian dan Penelitian Lakpesdam NU.
Redaktur: Mukafi Niam
Penulis : Alhafiz Kurniawan
0 comments:
Post a Comment